New Kids in The House

Kemarin sore sepulang kantor, dari kejauhan kayanya kok ada orang yang jongkok depan rumah. Pas sampai depan rumah, ternyata itu fitri sama alu--kakanya fitri. kenal fitri dan mamanya itu 3 tahun lalu, waktu lagi ada tugas di daerah cawang. karena pulangnya mesti pake jalur kereta, jadilah naiknya di stasiun cawang. sambil nunggu itu, aku kenal fitri, dan keluarganya yang saat itu lagi ngamen di stasiun.

back to the present, dua anak itu ternyata sudah menunggu sesiangan di depan rumahku. haduuuh, pikirku kenapa gak nunggu aku di dalam saja, kan hari lagi panas banget. Belum sampai ke gerbang, fitri langsung bilang ' boleh gak fitri ikut tinggal di sini?'. Kaget...tapi tidak kujawab, sepertinya lebih baik dibicarakan di dalam, apalagi kulihat tampangnya yang kelelahan. Kuajak mereka ke dalam.

sampai di rumah, si ganteng maut langsung memberondongku dengan ceritanya, akhirnya jawaban pun tertunda karena harus menanggapi cerita kanz naafi dulu. Sambil menunggu kuminta mereka makan dulu. Akhirnya, sesi kanz naafi selesai, giliran anak-anak itu yang perlu didengarkan. Ternyata, mereka ditinggalkan sama mamanya yang pergi entah kemana (pengennya nyebut ditelantarkan tapi kok kayanya kejam meski memang begitu kenyataannya), dan karena kontrakannya sudah nunggak beberapa bulan ini, akhirnya yang punya rumah mengusir anak-anak itu dari kontrakan tanpa diperbolehkan barang-barangnya (sehelai baju pun tidak boleh).

hufff...campur aduk. sebenarnya seneng-seneng aja sih mereka tinggal dengan kami, hanya saja bagaimana pun mereka anak-anak yang perlu diasuh, dibina, yang tidak cukup hanya dengan menyediakan makan, minum dan pakaian saja. dan jelas, mendidik anak ABG (meski dulu aku pernah jadi guru) bukan perkara mudah, sangaat kompleks, apalagi dengan background mereka yang lebih sering menghabiskan waktunya di jalanan atau stasiun (mereka bahkan sering nginap di stasiun lho...padahal anak gadis duuh).

mengubah kebiasaan jalanan ke disiplin rumah kami memang bukan hal yang mustahil, hanya tidak mudah saja hehe. hmmm...tidak boleh pesimis, harus bisa melihat sisi lain. mereka datang ke tempat kami, mesti memang sudah diatur Allah. bagaimana pun caranya, anak tetaplah anak, mereka semua titipan Allah. Allah punya rencana buat kami, itulah sebabnya kenapa mereka datang ke rumah kami dan bukan ke tempat yang lain. Kudu banyak belajar nih ngasuh anak ABG ^^ (duuh keyakinan kembang kempis sambil ngetik ini hihihi). So friends, it's official now, i've new kids in the house..Mohon doanya deh...