lelaki diam seribu kata
hanya memandang
hatinya luka hatinya luka
hatinya luka
postingan ini diikutkan di giveawaynya mas kahfi ini lho...klik aja kalo mau ikutan
![]() |
Rapi kaan...#usah hiraukan tumpukan kardus di kolong meja itu dan meja tetangga depan yg berantakan ditinggal mudik |
Gara-gara itu sekarang lirik ini itu jd ga tenang soalnya jadi
kepikiran mau ditulis. Mending kalo penting, seringnya sih ga penting.
Saking parahnya demam blogging ini, sampe-sampe tiap di bis pengennya
buka blog terus.
Mungkin ada di kalangan pemirsa kelompencapir semua yg bertanya dimana
letak deritanya #geer plak ^^
buat blogger seuseu alias seuniyor ato temen2 yg memang tampak hobi
dan berbakat menulis rasanya memang tidak jadi masalah. Tapi diriku
yang nubi dalam hal berblogging ria dikombinasikan dengan kemampuan
penulisan terbatas, seringkali kepikiran menuliskan sesuatu tp mentok
kalo udah ketemu keyboard. Gak ngerti mulai darimana, menyiksa bukan.
Jadi penasaran, kynya yg lain lancar2 dan mengalir saja. Posting ini
pun terbikin setelah beberapa saat cm bengong gak bisa ngetik satu
kata pun sampai akhirnya nyerah dan curhat saja.
Nah kan macet lagi...udah ah mending BW aj deh. Good night temans :)
Meski sulit untuk dimengerti kenapa pemerintah begitu enggan
mengembangkan moda transportasi masal ini, tapi seperti kebanyakan
rakyat indonesia yg penuh rasa tepa selira, saya lebih memilih pasrah
(alasaan ^^) dan mencari alternatif lain yg sepadan..terutama dari
segi ekonomi ya hehehe.
Anyway, alternatif saya jatuh ke bis jemputan..karena meski dari segi
ongkos sedikit lebih mahal, tapi opportunity cost akibat biaya
kesehatan yg memburuk gara-gara himpit-himpitan di kereta menurun.
Sejak adanya penghapusan jadwal ekspress, acara himpit-himpitan di krl
makin menggila. Jangankan untuk duduk nyaman, berdiri secara wajar pun
sangat sulit untuk dilakukan. Sangat tidak recommended bagi orang
dengan perawakan size M ke bawah (informasi tambahan saya termasuk
jumbo size hihi).
Acara penumpang pingsan di pagi hari saking padatnya krl sudah menjadi
rutinitas keseharian para commuter krl, belum lagi cerita2 pelecehan
seksual yang dilakukan orang-orang cacat mental dengan memanfaatkan
sesaknya kondisi kereta.
Ditambah lagi prosesi masuk gerbong yg sangat memicu adrenalin,
setidaknya buat saya sih hehe. Membutuhkan kesigapan yang luar biasa
untuk mendapatkan tempat duduk (ini kalo naiknya dari stasiun tertentu
kayak bogor, depok, tanah abang). Kurang sigap, maka bersiaplah
himpit-himpitan atau malah terjatuh karena didorong orang-orang dari
belakang. Jadi buat anda yang suka memicu adrenalin, boleh dicoba deh
rebutan tempat duduk ini, dan merasakan asiknya didudukin orang lain
(ini nyata saudara-saudara).
Sekarang, dengan jemputan kelelahan akibat perjalanan menuju dan dari
kantor berkurang. Masih ada energi untuk sekedar bermain dengan naafi,
membacakan cerita, yang tak mungkin dilakukan saat naik krl dl, karena
terlalu lelah berhimpit ria.