Selasa, 09 Maret 2010

Coba-coba Berdosa Berbuah Migren

Hari kemarin, karena sesuatu hal dan sedikit bisikan setan yang terdengar cerdik di telingaku, aku mencoba berbuat dosa (meski beberapa orang menganggapnya sebagai hal yang lumrah..
Saat melakukannya, tiap kali orang mendekatiku..jantungku berpacu lebih kencang..keringetan padahal pake AC dengan suhu hampir mendekati suhu kulkas 15 C, celingak celinguk rasanya gak tenang, makin mendekati penyelesaian makin degdegan, tekanan darah meningkat, nafas lebih cepat, suhu tubuh meningkat, senyum manis berubah menjadi rasa pemanis buatan, intinya gak enak banget...
Finally, produk dosa itu telah jadi, dan degdeganku berakhir dengan migren...hmmm...sesuatu yang waras dalam diriku akhirnya berkata dengan kekuatannya yang tersisa, jangan lakukan, masih ada kesempatan untuk mundur. Kutatap kembali produk dosaku yang terlihat sangat sempurna itu...
sekali lagi...
lalu kuputuskan untuk membuangnya...
dan hatiku pun lega...
dosa emang gak bikin hidup tenang..

Kamis, 04 Maret 2010

Ummatii..ummatii...ummatii

Pasca kajian jum'at di Mushalla..

Ibu-ibu tahu apa yang diucapkan rasul sebelum wafat, ummatii...ummatii...ummatii, yang dikhawatirkan beliau hanyalah umatnya..bla..bla..bla..deeste deeste. Ustadzah berceramah hingga selesai.

setidaknya itu yang paling kuingat dari kajian tadi. sambil agak terkantuk-kantuk akibat kekenyangan, kurenungkan kata-kata ustadzah itu yang akhirnya membuatku tersenyum-senyum sendiri (dasar tidak berbudi).

Dalam pikirku, pantas saja rasul mengkhawatirkan umatnya. Kurasa kita (lo aja kalii..) memang umat yang PATUT dikhawatirkan. Tak perlu jauh-jauh, contohnya saja diriku ini, sepertinya jauh sekali dari sunnah yang dicontohkan. Seperti saat sehabis nonton bareng film India "My Name Is Khan", yang diingat cuma soundtrack soundtrack-nya saja. Implementasi dari film yang sebenarnya bermuatan moral untuk berbangga menjadi seorang muslim itu (meski tetep rada-rada aneh..), malah diwujudkan dengan menari-nari ala india di kantor. Menyedihkan bukan...

Ke Masjid males, cari yang gampang-gampang. Makan gak pake tengok halal haram, main sikat aja. Kadang-kadang ketuker-tuker, masuk wc baca doa tidur, mau tidur doa makan, mau makan baca doa bangun tidur. Naik motor lupa baca bismillah. Pinjem barang gak bilang-bilang, pas ketauan malah sewot duluan ceka ceka...

Belum lagi masalah akhlak akut yang kuderita. For example,saat amarah terpicu di tempat kerja, ghibah menjadi pelampiasan dengan sakit hati dan kecewa sebagai pembenarannya, padahal aku dan dia sama-sama mengaku muslim. Bagaimana kemudian kita bisa menjadi umat yang dibanggakan, jika sulit sekali merasa bersaudara dengan muslim lain, meski faktanya dia memang agak menjengkolkan. Tapi saudara tetaplah saudara yang harga dirinya wajib dijaga dan diharamkan untuk kita. Astaghfirullahaladziim...ya rasulullah ya habiballah kunanti syafaatmu. Semoga bisa lebih menyempurnakan diri dalam beragama, sehingga lebih pede mengaku diri MUSLIM. dan berubah tak lagi menjadi umat yang dikhawatirkan, melainkan umat yang dibanggakan rasulullah SAW. Amiiin

Recently read..

Mengingatkan diri untuk lebih memahami apa yang dipercayai oleh diri yang "mengaku" muslim...astaghfirullahaladziim..

http://www.islamfortoday.com/pulcini.htm

Lihat lebih dekat

ada tipe orang yang saat kita "melihatnya dari kejauhan" terlihat sangat tidak menarik, namun semakin kita lihat lebih dekat makin mempesona orang itu.
ada lagi tipe orang yang terlihat sangat jauh meski dari kejauhan sehingga membuat kita "terpaksa" tertarik mendekatinya, namun saat kita berada lebih dekat padanya tak nampak lagi pesona itu, dan hanya keburukan saja yang terlihat.
begitu mudah menilai orang sebagai yang mana...namun sepertinya agak sulit untuk menilai diri sendiri yang manakah diri kita diantara dua.

Antara kemarin, hari ini dan esok

sedang berusaha menahan agar emosi tak berubah menjadi kebencian dan kedengkian.

Rabu, 03 Maret 2010